Seiring meningkatnya kualitas produksi animasi Tiongkok, donghua kini tak hanya menarik dari segi cerita, tapi juga dari segi visual.
Banyak judul yang mampu menyuguhkan animasi spektakuler, detail dunia yang mendalam, dan koreografi pertarungan yang menawan.
Bagi penonton yang memperhatikan kualitas grafis, daftar ini menyajikan rekomendasi donghua dengan grafik terbaik yang tak hanya seru ditonton tapi juga memanjakan mata.
Berikut 25 donghua dengan kualitas animasi luar biasa, dari 2D berkualitas tinggi hingga teknologi 3D modern yang menandingi standar internasional.
1. Sword of Coming (Jian Lai)
Chen Ping’an adalah pemuda dari desa kecil yang memulai perjalanan kultivasi dengan bekal keberanian dan pedang kayu miliknya.
Dunia yang ia jelajahi penuh dengan bahaya, sekte kuat, dan pelajaran pahit tentang harga dari kekuatan.
Secara visual, Sword of Coming menampilkan detail lingkungan yang memesona. Desain langit, bangunan sekte, serta animasi gerakan karakter dibuat lembut dan realistis, memperkuat atmosfer dunia wuxia dengan tone warna alam dan pencahayaan sinematik.
2. Tales of Herding Gods (Mu Shen Ji)
Qin Mu dibesarkan oleh sembilan makhluk legendaris di desa terpencil. Ketika ia meninggalkan kampung halamannya, ia mulai menyadari betapa luas dan rumitnya dunia dewa, iblis, dan politik spiritual yang mengelilinginya.
Gaya grafis 3D dalam donghua ini menghadirkan dunia yang sangat hidup, dengan palet warna kaya dan animasi fluid.
Detail efek energi, latar desa kuno, dan teknik pertarungan dewa ditampilkan dengan sinergi visual yang mengesankan.
3. The Island of Siliang (Juan Siliang)
Pulau Siliang menjadi tempat pengasingan para keturunan setengah dewa. Di tengah larangan dan rahasia yang menyelimuti pulau, terjadi kisah cinta dan takdir antara manusia dan yang ilahi.
Donghua ini terkenal karena kualitas grafisnya yang menyerupai film animasi kelas dunia. Setiap gerakan karakter, pencahayaan matahari, air terjun, dan efek kain ditampilkan dengan presisi tinggi, menciptakan visual yang benar-benar memanjakan mata.
4. Shrouding the Heavens (Zhe Tian)
Ye Fan dan teman-temannya tanpa sengaja terlempar ke dunia kultivasi kuno setelah menemukan sarkofagus misterius.
Di dunia baru ini, mereka menghadapi kekuatan besar dan rahasia langit yang tersembunyi.
Shrouding the Heavens menggabungkan dunia kultivasi dengan efek visual yang sangat epik. Kabut, aura kekuatan, serta teknik surgawi divisualisasikan dengan efek partikel dan motion blur yang halus, memperkuat kesan mistis dan megah.
5. Throne of Seal (Shen Yin Wang Zuo)
Long Haochen adalah pemuda berhati murni yang bercita-cita menjadi Knight of Seals demi menyelamatkan ibunya dan melindungi umat manusia dari makhluk kegelapan.
Gaya animasi 3D-nya memang sederhana, tetapi berhasil menampilkan desain karakter yang konsisten, ekspresi wajah yang hidup, serta visualisasi makhluk iblis dan teknik cahaya yang dinamis dalam pertarungan.
6. Jade Dynasty (Zhu Xian)
Zhang Xiaofan bergabung dengan sekte Qingyun setelah kehilangan desanya dalam tragedi berdarah. Perjalanan hidupnya membawanya ke jalur antara terang dan gelap, cinta dan dendam.
Secara visual, donghua ini sangat artistik. Warna langit senja, pakaian kuno, dan medan berbukit divisualisasikan dengan komposisi yang dramatis.
Teknik kultivasi dan medan pertarungan juga divisualisasikan dengan gaya lukisan digital yang kuat.
7. Novoland: Eagle Flag
Tiga pemuda dari latar belakang berbeda bertemu di tengah kekacauan politik dan perang besar yang melanda Novoland. Mereka mengarungi perjalanan yang akan menentukan nasib dunia mereka.
Donghua ini menawarkan latar dunia yang luas dengan pegunungan, kastil terbang, dan medan perang penuh detail.
Animasi pasukan dan efek cahaya sihir ditangani dengan penuh perhatian, menciptakan nuansa fantasi epik ala barat namun tetap bernuansa Tiongkok.
8. A Record of a Mortal’s Journey to Immortality
Han Li hanyalah anak biasa yang memasuki dunia kultivasi karena keberuntungan. Tapi lewat kerja keras, kecerdikan, dan ketekunan, ia mulai menapaki jalur panjang menuju keabadian.
Donghua ini memiliki nuansa grafis yang berkembang dari musim ke musim.
Awalnya sederhana, tapi kemudian meningkat menjadi kompleks dan artistik. Efek jurus, transisi dimensi, dan suasana dunia sekte divisualkan dengan sangat rinci.
9. Swallowed Star (Tunshi Xingkong)
Di dunia masa depan yang telah porak-poranda akibat invasi monster, Luo Feng berjuang dari kehidupan miskin hingga menjadi pemburu elite, mempertaruhkan segalanya untuk masa depan umat manusia.
Dengan pendekatan sci-fi, Swallowed Star menampilkan dunia kota futuristik, armor mekanik, dan efek ledakan energi yang imersif. Teknik pencahayaan, pantulan logam, dan animasi monster terasa mulus dan sinematik.
10. Legendary Twins
Kisah dua saudara kembar, Hua Wuque dan Xiao Yu’er, yang tumbuh di jalan hidup berbeda setelah dipisahkan oleh dendam dan takdir.
Mereka akhirnya bertemu kembali dalam konflik yang menguji ikatan darah dan hati nurani.
Donghua ini menampilkan gaya wuxia klasik dengan estetika modern. Gerakan bela diri digambarkan anggun, latar pegunungan dan sungai diciptakan dengan gaya tinta tradisional, serta penggunaan slow motion untuk mempertegas seni bertarung.
11. Soul Land (Douluo Dalu)
Tang San adalah murid berbakat dari klan rahasia yang memilih mati demi mendapatkan kesempatan bereinkarnasi di dunia lain.
Di sana, ia menemukan kekuatan baru dalam bentuk cincin roh dan melatihnya di akademi terkuat bersama teman-temannya.
Soul Land termasuk pelopor donghua modern yang membangun reputasi lewat kualitas visual yang terus meningkat setiap musim.
Animasi pertarungan dengan efek aura dan skill, lingkungan akademi, serta dunia spiritual ditampilkan dengan gaya sinematik dan komposisi warna dinamis.
12. Blade of Dawn (Changye Kaituozhe)
Setelah kecelakaan pesawat misterius, tokoh utama terbangun di dunia asing dengan langit aneh, makhluk magis, dan peradaban yang asing.
Ia mencoba memahami keberadaannya sekaligus mengungkap misteri masa lalu dunia tersebut.
Secara grafis, Blade of Dawn menonjol lewat desain dunia dengan langit bergelombang, kota-kota teknologi magis, dan makhluk yang berkilau.
Efek transisi dimensi dan pertarungan energi divisualisasikan dengan tone warna tajam dan gaya artistik.
13. L.O.R.D: Legend of Ravaging Dynasties
Dalam dunia di mana kekuatan sihir dipegang oleh para bangsawan magis, seorang yatim piatu bernama Qi Ling dipilih menjadi murid dari penyihir tingkat tinggi dan terlibat dalam konflik besar antar klan penyihir.
Donghua ini menggunakan teknologi motion capture dengan grafis full 3D yang sangat detail.
Desain karakter menyerupai model nyata, lingkungan kastil megah, serta pertempuran sihir dengan efek partikel tinggi menjadi daya tarik utama.
14. Battle Through the Heavens (Doupo Cangqiong)
Xiao Yan, dulunya jenius kultivasi, kehilangan semua kekuatannya secara misterius. Namun dengan bantuan guru roh yang tersegel dalam cincinnya, ia kembali menapaki jalan bela diri dan membalas setiap penghinaan.
Sejak musim keempat, kualitas grafis BTTH melonjak drastis.
Pertarungan elemen, jurus api, dan duel antar sekte digambarkan dengan koreografi dinamis, pencahayaan kontras tinggi, serta penggunaan efek visual yang menciptakan sensasi aksi blockbuster.
15. Perfect World (Wanmei Shijie)
Shi Hao, seorang bayi jenius dari keluarga kultivator, harus bertahan dari berbagai kutukan dan persekongkolan untuk tumbuh menjadi eksistensi kuat yang menentang langit. Kisahnya penuh pertarungan hidup-mati, tragedi, dan harapan.
Visual donghua ini mencolok karena pencahayaan atmosferik dan medan kultivasi eksotis.
Latar padang suci, jurang spiritual, hingga teknik dewa divisualisasikan secara spektakuler dengan style 3D lembut namun detail.
16. Stellar Transformation (Xing Chen Bian)
Qin Yu tidak bisa mengolah energi dalam seperti orang biasa, sehingga ia berlatih keras dengan teknik fisik hingga menemukan metode transformasi bintang yang membuka kekuatan luar angkasa.
Donghua ini memiliki animasi 3D bertema kosmis yang unik.
Pertarungan antarbintang, aura langit, serta medan gravitasi divisualisasikan dengan efek visual luas dan futuristik yang menambah nuansa epik dalam narasi.
17. Renegade Immortal (Xian Ni)
Wang Lin berasal dari keluarga biasa yang gagal masuk dunia kultivasi elit. Namun karena peristiwa tragis dan pilihannya untuk menempuh jalan berdarah, ia menjelma menjadi kultivator yang ditakuti bahkan oleh para dewa.
Dengan tone gelap dan visual melankolis, Renegade Immortal menampilkan dunia yang kejam dengan efek ilusi, pertarungan berdarah, dan kekuatan hantu.
Penggunaan efek bayangan dan aura spiritual memperkuat atmosfer tragis dan dalam.
18. Soul Land 2
Generasi baru di dunia Soul Land muncul dengan ancaman yang tak kalah berbahaya.
Murid-murid akademi baru harus menemukan kekuatan roh mereka sambil menghadapi konspirasi yang bisa mengguncang dunia.
Secara visual, Soul Land 2 tampil lebih cerah dan modern. Desain armor, cincin roh, dan arsitektur dunia roh divisualisasikan dengan animasi yang lebih tajam, penuh warna, dan teknik shading yang halus.
19. Azure Legacy
Seorang pemuda bangkit dari desa terpencil setelah menerima warisan kekuatan dari leluhurnya. Ia memulai petualangan penuh pertempuran, politik antar sekte, dan perang antar ras.
Donghua ini unggul dalam pewarnaan cerah dan desain dunia fantastik.
Langit ungu, naga bersinar, dan teknik sihir divisualisasikan dengan palet warna futuristik dan gerakan animasi yang halus namun bertenaga.
20. World of Immortals
Di dunia di mana kekuasaan para dewa dan makhluk abadi mengatur tatanan kehidupan, seorang manusia biasa berusaha mendaki status tertinggi melalui kekuatan, strategi, dan keyakinan.
Visual World of Immortals menampilkan lanskap surgawi dan medan pertempuran yang memukau.
Cahaya aura, formasi segel, dan pertarungan antardewa digambarkan secara sinematik, memberikan kesan megah dalam tiap adegan besar.
21. My Senior Brother Is Too Steady
Li Changshou adalah kultivator muda yang terkenal karena satu hal: terlalu berhati-hati.
Ia menghindari konflik, menyusun rencana cadangan berlapis-lapis, dan tidak pernah mengambil risiko kecuali sangat terpaksa. Namun, justru dengan kewaspadaannya inilah ia berhasil bertahan dalam dunia kultivasi yang kejam dan penuh jebakan.
Gaya animasi donghua ini ringan dan cerah, sangat cocok untuk mendukung nuansa komedi dan satire yang dibawakan.
Ekspresi karakter dibuat sangat dinamis dan ekspresif, sementara efek jurus dan aura tetap digarap serius dengan kualitas visual yang mulus dan enak dipandang.
22. The Great Ruler 3D
Mu Chen adalah anak dari kepala sekte yang harus membuktikan dirinya di dunia yang penuh kompetisi antar sekte dan kekuatan spiritual kuno.
Ia melatih diri di akademi besar, menghadapi tantangan antar murid, dan ikut dalam konflik yang dapat menentukan masa depan dunia.
Donghua ini menggunakan animasi 3D penuh dengan desain dunia yang luas dan berlapis.
Efek kekuatan spiritual, teknik penguatan tubuh, dan medan pertarungan divisualisasikan dengan pencahayaan kontras dan koreografi pertarungan yang sangat detail. Transisi antar latar dilakukan dengan lancar, menciptakan pengalaman visual yang imersif.
23. Apotheosis (Bai Lian Cheng Shen)
Luo Zheng adalah putra bangsawan yang jatuh miskin dan dijadikan pelayan setelah keluarganya dijebak.
Saat menemukan kitab rahasia peninggalan ayahnya, ia membuka jalan kultivasi baru dan memulai perjalanannya untuk menaklukkan dunia dan membalas dendam atas keluarganya.
Apotheosis menampilkan dunia sekte dengan struktur yang megah dan penuh detail.
Efek aura dan skill ditampilkan dengan warna cerah dan animasi halus. Karakter bergerak dengan gaya khas donghua modern, memadukan ekspresi yang kuat dan koreografi pertarungan yang eksplosif.
24. Scumbag System (Chuan Shu Zijiu Zhinan)
Shen Yuan, seorang pembaca novel, tiba-tiba terbangun di dunia cerita sebagai karakter penjahat yang seharusnya mati tragis.
Untuk bertahan hidup, ia harus mengubah jalan cerita dan menghadapi dunia kultivasi yang tak kenal ampun — dengan aturan sistem game yang absurd.
Donghua ini tampil unik dengan gaya animasi setengah 3D dan pewarnaan cerah. Ekspresi wajah dilebih-lebihkan secara komedik, tapi tetap enak dilihat.
Adegan pertarungan dan efek teknik digarap serius, membuat donghua ini menyenangkan dari segi cerita maupun visual.
25. Purple River
Purple River mengikuti kisah seorang pemuda yang menapaki jalan kultivasi untuk membongkar rahasia dunia dan mencapai pencerahan sejati.
Di sepanjang perjalanannya, ia dihadapkan pada konflik batin, pertarungan antar sekte, dan pemahaman mendalam tentang takdir.
Donghua ini mengandalkan kekuatan visual dari tone ungu yang khas, menghadirkan suasana spiritual dan tenang yang menenangkan mata.
Efek pertarungan, transisi antar ruang dimensi, dan gerakan lambat dalam momen kunci dibuat dengan sangat sinematik, menjadikan Purple River sebagai donghua yang kuat secara atmosfer dan artistik.
Dari sekian banyak donghua yang beredar, tidak semua mampu menyajikan kualitas visual yang benar-benar memukau. Namun ke-25 judul di atas adalah pengecualian — masing-masing hadir dengan keunikan grafis dan estetika yang mampu bersaing secara internasional.
Baik itu melalui gaya realistik, pewarnaan epik, teknik 3D modern, atau atmosfer dunia yang kuat, donghua-donghua ini memperlihatkan kemajuan besar industri animasi Tiongkok.
Kalau kamu pencinta donghua yang tak hanya cerita tapi juga visualnya, daftar ini bisa jadi referensi tonton yang solid. Sudah nonton yang mana? Atau punya rekomendasi lain?
Yuk, bagikan pendapatmu dan bantu perkuat komunitas pecinta donghua.
Blogger Indonesia sejak 2019 yang fokus pada konten game dan budaya pop Asia. Kini mengelola Twillux.com untuk membagikan informasi terbaru seputar donghua.